- Advertisement -

NASIONAL

OPINI

- Advertisement -

Aparat Penegak Hukum Diminta Usut Uang Kutipan Sebesar Rp 450 ribu dan Rp 600 ribu di SMA Negeri 5 Batam

By On Maret 16, 2023

Kantor cabang dinas pendidikan Provinsi, yang beralamat di Jl.Letjen R. Suprapto, Kawasan Buana Central Park, Blok L No 2 Tembesi, Kota Batam 
BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Beredarnya informasi tentang adanya pungutan uang sejumlah Rp 450.000,- dan Rp 600.000,- bagi masing-masing siswa/i kelas XII dilingkungan sekolah SMA Negeri 5 Batam, mendapat perhatian dari beberapa kalangan masyarakat Kota Batam.


Sebelumnya hal ini juga pernah mendapat perhatian dari Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, Lagat Parroha Patar Siadari. Menurutnya pihak sekolah tidak bisa bebas melakukan pungutan uang dari siswa maupun orang tua siswa. 


"Sekolah tidak bisa bebas melakukan atau mengizinkan, pemungutan uang terhadap siswa maupun orang tua siswa. Uang perpisahan atau yang terkait dengan itu, salah satu yang tidak boleh dilakukan oleh pihak sekolah apapun alasannya," ujarnya.


Lebih jauh Lagat Parroha Patar Siadari mengatakan, bahwa pemungutan uang yang nominalnya ditetapkan dan dibayar oleh semua siswa, dan tidak bersifat sukarela, itu sudah termasuk dalam praktek Pungli 


"Sehingga kalau ada murid yang punya gagasan lalu ditetapkan jumlahnya, lalu dibayar oleh semua siswa, dengan nominal berapapun itu sudah termasuk pungutan liar. 


Saya berharap pihak sekolah tidak melanjutkan pungutan tersebut, saya sedang mengkoordinasikan dengan kepala dinas pendidikan provinsi Kepulauan Riau, pak Andi Agung, supaya ini diperhatikan. Kecuali memang sumber biayanya itu bersifat sukarela, atau tidak dipatok jumlahnya oleh panitia," ucapnya.


Selain perhatian dari Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, perhatian ini juga datang dari salah seorang tokoh masyarakat Sagulung, Parlaungan Siregar, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Presiden Nato. Ia berharap, jika benar telah terjadi pungutan uang dengan jumlah yang terbilang sangat besar di SMA Negeri 5 Batam, diharapkan aparat penegak hukum hadir dalam persoalan ini.


"Saya kira dalam hal ini perlu kehadiran aparat penegak hukum supaya ini menjadi transparan. Jangan nanti terkesan ada dalam hal ini untuk meraup keuntungan pribadi. Saya kira, hal ini sudah sangat memberatkan. Bahkan saya kira apa yang dilakukan anak-anak tersebut sudah masuk dalam kategori Pungli," ucapnya kepada wartawan pada hari Sabtu 11/03/2023 lalu.


Sambung Parlaungan Siregar, "Saya kira juga dalam hal ini sangat penting perhatian serius, kenapa? Sebab saat ini kita tahu ekonomi masih sangat sulit. Apalagi orang tua yang penghasilannya hanya pas-pasan. Maka kalau sampai dibandrol 450 hingga 600 ribu, maka orangtuanya sudah pontang-panting untuk menyisihkan kebutuhan ini, apalagi ditambah dengan uang perpisahan jika tetap dilaksanakan," tuturnya.


Katanya lagi, "Tapi dengan keterpaksaan ini harus diusahakan. Jadi menurut saya dalam hal ini perlu diundang tokoh-tokoh untuk merumuskan itu. Karena menurut saya ini sudah masuk dalam kategori pungutan liar. 


Mengenai adanya pernyataan bahwa dalam hal melakukan pungutan uang tersebut tidak diketahui oleh para guru, Parlaungan Siregar mengatakan, akan sangat naif jika pungutan yang dilakukan oleh anak-anak yang terlibat sebagai panitia, justru tidak diketahui oleh para guru di SMA Negeri 5 Batam. "Saya kira anak kelas XII ini erat kaitannya dengan guru. Kalau bahasanya guru tidak ada yang mengetahui, saya kira ini sangat naif sekali," ujarnya.


Bahkan ia berharap dalam persoalan ini agar melibatkan pihak aparat penegak hukum, tujuannya supaya permasalahan ini bisa menjadi terang. 


"Harapan saya supaya tidak terjadi hal-hal Pungli di internal sekolah, kalau ini namanya gawean ataupun mereka sudah rencanakan bagian dari perpisahan, baiknya harus melibatkan aparat penegak hukum supaya transparan. Sebab ini menyangkut anggaran, dan anggarannya itu tidak sedikit. Dimana siswa yang dikutip itu sekitar 600 orang lebih, jika dikali 450 ribu rupiah bahkan ada yang 600 ribu rupiah persiswa maka saya kira ada sekitar 300 juta rupiah. Kalau sudah seperti itu makan anggaran,  saya kira penting disini aparat penegak hukum untuk hadir," pungkasnya.


Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi, Drs. Nor Muhammad, M.M, yang dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya pada hari Rabu 15/03/2023, membenarkan tentang informasi yang sudah beredar dalam pemberitaan tersebut.


"Iya betul, kita sudah mendatangi sekolah untuk mempertanyakan hal ini. Semua yang diberitakan itu betul. Kemudian siapa dalangnya ini? Anak-anak lagi, jadi kita mau bilang apa? Tapi kalau pihak sekolah mau menelusuri itu dan mengarahkan anak-anak, tapi hati kecil saya mengatakan, pasti ada oknum guru dibalik itu. Tapi kita tidak bisa mengatakan siapa dia," ujar Nor Muhammad Kepala Cabang Dinas Pendidikan, yang memang dikenal lebih terbuka dan mudah dimintai tanggapan.


Berbanding terbalik dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Andi Agung.  Dimana Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau ini, terkesan sangat cuek, dan jarang sekali mau merespon atas pertanyaan dari wartawan, yang meskipun hal tersebut menyangkut dunia pendidikan.


Bahkan menyangkut beberapa hal dalam dunia pendidikan lainnya, termasuk adanya informasi mengenai pungutan uang sebesar Rp 450.000,- dan Rp 600.000,- di SMA Negeri 5 Batam, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Andi Agung, yang diminta tanggapan melalui saluran WhatsApp, terkesan lebih memilih bungkam, dan tidak sedikitpun mau memberikan tanggapan.


Liputan : Ls


Buka Kuliah Perdana, Wan Darussalam: “Batam Jadi Laboraturium Insinyur se-Indonesia”

By On Maret 16, 2023

 

Anggota Bidang Pengusahaan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Wan Darussalam membuka kuliah perdana Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) 
BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Anggota Bidang Pengusahaan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Wan Darussalam membuka kuliah perdana Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Politeknik Negeri Batam Semester Genap Tahun Ajaran 2022/2023, para Rabu (15/2/2023). 

 

Sebanyak lebih dari 80 orang mahasiswa dari Kota Batam dan Padang menyimak dengan antusias presentasi yang dilaksanakan di Blended Studio Technopreneur Politeknik Negeri Batam, baik secara daring maupun luring. 

 

Adapun materi yang disampaikan berupa masterplan atau rencana pembangunan Kota Batam yang dapat dioptimalkan oleh para calon insinyur, seperti pengembangan jalan-jalan arteri,  rencana pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, rencana pembangunan Aerocity, rencana pengembangan Maritim City, dan sebagainya. 

 

Dalam kesempatan pertama, Wan Darussalam secara khusus mengapresiasi pencapaian Politeknik Negeri Batam sebagai satu-satunya politeknik di Indonesia yang memiliki program studi ini.

 

Menurutnya, Kota Batam cocok menjadi laboraturium para insinyur se-Indonesia karena memiliki nilai tambah sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dan memiliki Kawasan Ekonomi Khusus.

 

“Nah, wadahnya adalah Politeknik Negeri Batam untuk mencetak insinyur andal se-Indonesia. Jadi, mau lulusan dari perguruan tinggi ternama pun, Politeknik Negeri Batam lah yang akan mengeluarkan sertifikasinya,” ujar Wan Darussalam.

 

Dari sisi institusi, ia mengakui tingginya kebutuhan insinyur yang kompeten untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan.

 

Hal ini dinilai krusial, karena sesuai dengan arahan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, bahwa seluruh infrastruktur yang dibangun di Kota Batam harus berstandard internasional.

 

Untuk itu, Wan Darussalam menantang para calon insinyur untuk turut andil dalam mendukung seluruh rencana pembangunan yang sudah tertuang dalam masterplan Kota Batam.

 

“Kepala BP Batam sudah memberi arahan untuk menjalankan 67 proyek pembangunan selama 20 tahun ke depan. Ini tidak boleh berhenti. Sedangkan insinyur kita terbatas. Nah, disini lah peran calon-calon insinyur dibutuhkan,”

 

“BP Batam sudah mensinergikan perizinan yang dibutuhkan melalui sistem Online Single Submission. Ini juga harus diketahui dan dikuasai oleh insinyur-insinyur di Batam,” ujar Wan Darussalam. 

 

Ia juga mengharapkan umpan balik dari para calon insinyur saat mengkaji efektivitas dan efisiensi metode pembangunan, baik yang sudah terlaksana maupun yang sedang berlangsung.

 

“Beri masukan ke pimpinan daerah agar kami bisa membangun Batam lebih baik lagi,” pungkasnya.

 

Apresiasi dan dukungan dari BP Batam disambut hangat oleh Direktur Politeknik Negeri Batam, Uuf Brajawidagda.

 

Dalam sambutannya yang disampaikan secara daring, Uuf menyatakan semangatnya untuk membangun insinyur-insinyur berkualitas di Indonesia, khususnya Kota Batam.

 

“Program ini dibentuk untuk menciptakan profesional keinsinyuran yang sesuai dengan Undang-undang yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa,” ujar Uuf.

 

Ia juga berharap, kolaborasi antara mahasiswa Politeknik Negeri Batam dan Politeknik Negeri Padang mampu melahirkan karya-karya nyata yang membawa manfaat bagi masyarakat Kota Batam nantinya.

 

Senada dengan Uuf, Wakil Direktur II Bidang Administrasi Umum Dan Keuangan Politeknik Negeri Batam, Bambang Hendrawan mengatakan program studi ini juga didorong melihat kebutuhan insinyur andal untuk mendukung proyek pembangunan strategis di Kota Batam,

 

“Programnya sendiri ada dua macam, ada Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) selama enam bulan bagi teman-teman yang punya pengalaman di bidang keinsinyuran, dan program Reguler selama satu tahun untuk mahasiswa yang baru lulus,” 

 

“Jadi kalau dulu kita cuma lulus Sarjana Teknik, dengan adanya PSPPI mahasiswa punya praktek keisinyuran. Dan semoga ke depan BP Batam dan Politeknik Negeri Batam bisa bersinergi dalam menjalankan pembangunan sesuai masterplan,” pungkas Bambang.


Turut hadir dalam kegiatan, Wakil Direktur Bidang Akademik 1, Ahmad Riyad Firdaus; Ketua Persatuan Insinyur Indonesia  (PII) Cabang Batam, Prastiwo Anggoro;  Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait; dan Direktur Pelabuhan Batam, Dendi Gustinandar. 


Kepala Ombudsman Kepri, Lagat Siadari : Pungutan Yang Wajib Dibayar oleh Semua Siswa di Sekolah Itu Sudah Termasuk Pungli

By On Maret 11, 2023

 

Sumber gambar : google 
BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Kepala Ombudsman perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, Lagat Parroha Patar Siadari, ikut menanggapi terkait adanya pungutan uang yang nilainya terbilang besar di SMA Negeri 5 Batam.


Pihaknya mengimbau bahwa hal tersebut tidak boleh dilanjutkan. Bahkan dalam hal ini Lagat Parroha Patar Siadari mengatakan, pihaknya akan mengkoordinasikan hal tersebut kepada kepala dinas pendidikan provinsi.


"Sekolah tidak bisa bebas melakukan atau mengizinkan, pemungutan terhadap siswa maupun orang tua siswa. Uang perpisahan atau yang terkait dengan itu, salah satu yang tidak boleh dilakukan oleh pihak sekolah apapun alasannya," ujarnya Sabtu 11/03/2023 malam.


Sambungnya, "Sehingga kalau ada murid yang punya gagasan lalu ditetapkan jumlahnya, lalu dibayar oleh semua siswa, dengan nominal berapapun itu sudah termasuk pungutan liar. 


Saya berharap pihak sekolah tidak melanjutkan pungutan tersebut, saya sedang mengkoordinasikan dengan kepala dinas pendidikan provinsi Kepulauan Riau, pak Andi Agung, supaya ini diperhatikan. Kecuali memang sumber biayanya itu bersifat sukarela, atau tidak dipatok jumlahnya oleh panitia," ucapnya.


Tidak sampai disitu, Lagat Parroha Patar Siadari mengatakan, bahwa pungutan liar sering menjadi modus dari para pihak untuk mengambil keuntungan. 


"Pungutan liar sering sekali menjadi modus bagi para pihak untuk mengambil keuntungan. Kita akan menunggu tindak lanjut dari kepala sekolah SMA Negeri 5 Batam ini, supaya tidak lagi dilanjutkan," saya kira itu," pungkasnya.(Ls)


Editor : Hendrik 

Dugaan Uang Kutipan di SMA N 5 Batam Ternyata Bukan Rp 600 Ribu, Begini Penjelasan Pihak Sekolah

By On Maret 11, 2023

 

Sumber gambar : google 
BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Tersebarnya informasi mengenai adanya dugaan pungutan liar (Pungli) di SMA Negeri 5 Batam, mendapat klarifikasi langsung dari pihak sekolah, pada hari Sabtu 11/03/2023 sekitar pukul 09.00 wib di ruang guru SMA Negeri 5 Batam.


Hadir dalam ruang klarifikasi tersebut kepala sekolah SMA Negeri 5 Batam, Sumiati, ketua komite SMA Negeri 5 Batam, Azwan, anggota komite, Moh Zainal Arifin, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMA Negeri 5 Batam, Mohammad, serta beberapa orang siswa kelas XII yang disebutkan menjadi panitia pelaksana beberapa program yang direncanakan.


Kepada wartawan kepala sekolah, ketua komite, serta wakil kepala sekolah bidang kesiswaan mengaku, bahwa belakangan ini pihaknya baru mengetahui perihal adanya uang kutipan yang dilakukan oleh para siswa atau panitia yang dibentuk, untuk pengadaan beberapa program yang direncanakan.


"Saya baru menjabat sebagai kepala sekolah di SMA Negeri 5 Batam pada tanggal 23 Nopember tahun 2022. Dan alhamdulilah dipercayakan disini turun langsung kelapangan, mengerjakan apa yang perlu saya kerjakan. 


Kondisi yang diangkat saat ini saya toh tidak tahu. Endingnya saya tahu pada saat ada acara perpisahan. Lebih tahu lagi adanya kutipan 600 ribu saat disini," jelas Sumiati.


Sambungnya, "Ketika sebelum rapat dengan orang tua siswa, anak ini sudah gonjang ganjing masalah perpisahan. Lantas saya panggil keruangan saya, saya bilang tidak ada perpisahan 'nak, karena belum ada gambaran-gambarannya akan dilakukan perpisahan, mengingat setelah Covid-19. 


Itu empat orang anak kita panggil, dua laki-laki dan dua perempuan, mereka penggagas. Lalu tetap keukeh mereka akan tetap mengadakan perpisahan, tapi kami yang akan mengadakan," ujar Sumiati menjelaskan pernyataan anak-anak tersebut.


Katanya lagi, "Saya selaku kepala sekolah melanjutkan kepala sekolah yang lama tetap mengatakan belum ada. Karena saya harus pantau dulu sekolah-sekolah lain. Kalau sekolah-sekolah lain ternya ada, baru saya berani. Disini dua hal yang saya khawatirkan, satu, masih pergeseran antara normal dan tidak normal. Arti kata kita baru dapat musibah covid. 


Yang kedua, 'kan posisi anak ini kelas XII, kalaupun toh akan ada perpisahan yang mengadakan adalah OSIS, kan begitu? Kelas XII ini rawan, belum ujian, atau sesudah ujian. 


Kalau ada apa-apa sebelum ujian, atau kalau ada apa-apa sesudah ujian, atau sebelum kelulusan. Maka saya tegas saat itu mengatakan, tidak ada perpisahan," ungkapnya.


Katanya lagi, "Tapi namanya anak 'kan tahulah, dibelakang saya pun mereka tetap bergerilya. Akhirnya dari humas mengatakan, "Sudahlah bu, kita serahkan kepada komite. Karena ini sudah wewenang komite kalau perpisahan," jelas Sumiati menirukan pernyataan dari humas sekolah.


Singkatnya menurut Sumiati, setelah melalui proses panjang yakni dengan mengadakan rapat bersama orang tua siswa, guru, dan juga komite sekolah, diputuskanlah kos untuk dana perpisahan sebesar Rp 300.000.


"Yang saya dengar dengan kos 300. Begitu terangkat informasi ini 600, saya bertanya kepada beliau (ketua komite) apakah ada rencana lain selain yang 300 ini? Ternyata yang disampaikan ke saya rupanya ada, tepat seperti apa yang diberitakan. 


Jadi endingnya dari apa yang sudah diberitakan, itu benar. Jadi untuk mengetahui kronologisnya dan saya selaku kepala sekolah perlu untuk mengklarifikasi. Agar permasalahan ini tidak menjadi bola liar," ujar Kepala Sekolah.


Sementara dari salah seorang siswa, yang juga merupakan ketua angkatan di SMA Negeri 5 Batam menjelaskan, bahwa uang yang dikutip bukan sejumlah Rp 600.000, sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, melainkan Rp 450.000, di luar dari uang perpisahan sebesar Rp 300.000,- yang disepakati.


"Adapun peruntukan uang kutipan sebesar Rp 450.000 ribu, diperuntukkan untuk keperluan pembuatan Varsity, Yearbook, dan CAS (Catatan Akhir Sekolah)," jelas siswa tersebut.


Namun saat diperjelas apakah benar telah dilakukan kutipan sebesar Rp 600.000 ribu kepada masing-masing siswa kelas XII? Ketua angkatan tersebut membenarkannya. "Hanya ke beberapa siswa pak, nggak sampai 10 persen. 


Ditanya apakah kelebihan kutipan tersebut sudah dikembalikan? Siswa lainnya yang mengaku sebagai bendahara kegiatan mengatakan, bahwa uang kelebihan tersebut belum bisa dikembalikan. 


"Belum bisa dikembalikan. Jadi ada pembukaan dari bendahara, itu untuk pembuatan Yearbook yang pertama pak, sedangkan dalam hal ini masih banyak yang nombok. Jadi yang lunas itu dipakai dulu untuk nombokin yang belum lunas bayar," jelasnya.


Perihal yang memegang uang yang dikumpulkan saat ini, siswa yang juga bendahara kegiatan tersebut mengakui, bahwa uang tersebut dipegang oleh tiga orang bendahara yang mereka bentuk sendiri.


"Kita ada tiga bendahara, dan uang tersebut sudah ada yang diserahkan ke vendor, dan sisanya saja yang masih ada ditangan bendahara," jelasnya.


Berdasarkan penjelasan dari pihak sekolah, ketua dan anggota komite, serta penjelasan dari panitia pelaksana kegiatan, dapat disimpulkan bahwa ternyata uang kutipan yang dikutip di SMA Negeri 5 Batam, bukan hanya sebesar Rp 600.000,- saja.


Melainkan mencapai kisaran antara Rp 650.000,- hingga Rp 750.000,- jika uang pengadaan Yearbook, Varsity, dan CAS dengan total Rp 450.000,- ditambahkan dengan uang perpisahan jika tetap dilaksanakan dengan opsi Rp 200.000,- jika perpisahan dilaksanakan di sekolah, atau Rp 300.000,- jika perpisahan dilaksanakan di hotel.


Mencuatnya permasalahan yang dinilai sangat memberatkan para orang tua/wali murid di SMA Negeri 5 Batam ini, mendapat tanggapan dari Maruba Simbolon, selalu wakil ketua IKABSU Kota Batam, yang juga diketahui merupakan salah seorang anggota komite di sekolah tersebut.


"Rencana acara perpisahan siswa kelas XII SMA Negeri 5 Batam, baiknya dibatalkan, karena sudah terlalu membebani pembiayaan orgtua siswa," ucapnya.


Sambungnya lagi, "Kita semalam mendapat informasi, melalui kesepakatan sesama siswa kelas XII diluar pengetahuan komite, mereka sudah bersepakat untuk pengadaan Yearbook Rp 260.000,- CAS 40.000,- Varsity Rp 150.000,- maka total Rp 450.000,-. 


Maka jika uang perpisahan tetap dikutip melalui keputusan rapat bersama orgtua siswa dengan komite, dengan estimasi anggaran Rp 300.000,- maka orang tua sudah harus membayar Rp 750.000,-. 


Dengan alasan tersebut semestinya  acara perpisahan batal dilaksanakan. Terkait solusi uang yang dikumpulkan oleh siswa sebelumnya, diminta untuk dikembalikan secara utuh kepada masing-masing anak didik.


Kita tidak mau hal ini menjadi temuan aparat penegak hukum, karena kami tidak menemukan berita acara tertulis yang dilakukan siswa sebagai payung hukum pengutipan uang untuk 3 item rencana mereka. Maka dari pada itu saya berharap ini dibatalkan," tegasnya.


Liputan : Lukman Simanjuntak

Editor : Hendrik Restu F 

Beredar Informasi Ada Kutipan Uang Sebesar Rp 600 Ribu Untuk Siswa Kelas XII di SMA Negeri 5 Batam

By On Maret 10, 2023

 

Gambar gedung SMA Negeri 5 Batam 
BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Beredar informasi dari salah seorang dari orang tua siswa yang anaknya bersekolah di SMA Negeri 5 Batam mengatakan, bahwa di sekolah tersebut telah dilakukan kutipan uang perpisahan bagi masing-masing siswa/i kelas XII sebesar Rp 600.000,- permasing-masing siswa.


Akan sangat disayangkan bila informasi tersebut benar adanya. Karena pelaksanaan kutipan uang yang akan dilakukan di sekolah-sekolah, semestinya harus melalui kajian, dan harus melalui pertimbangan-pertimbangan serius bagi pihak-pihak yang akan melakukan jenis pungutan apapun di sekolah.


Sebab selain dinilai sangat membebani bagi orang tua siswa/i yang tidak mampu, pelaksanaan atau pengadaan pungutan-pungutan uang di sekolah ini juga dinilai sangat bertentangan dengan ketentuan dan aturan yang ada.


Untuk mengetahui kebenaran informasi mengenai adanya uang kutipan perpisahan sebesar Rp 600.000,- di SMA Negeri 5 Batam, wartawan media ini mencoba mengkonfirmasi Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Batam melalui saluran WhatsApp. 


Namun Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Batam, yang dikonfirmasi pada hari Jumat (10/03/2023) belum memberikan balasan ataupun tanggapan atas konfirmasi dari wartawan.


Sementara Moh Zainal Arifin, yang merupakan salah seorang anggota komite di SMA Negeri 5 Batam, membenarkan mengetahui adanya informasi mengenai uang kutipan sebesar Rp 600.000,- terhadap masing-masing siswa/i kelas XII di SMA Negeri 5 Batam. 


"Jadi begini, ada informasi yang juga memang kami baru tahu kemarin. Ada informasi siswa itu membuat kesepakatan sendiri, diluar kesepakatan dengan komite dan sekolah. Jadi ada namanya program yearbook, yearbook itu yang isinya adalah pembuatan baju alumni, kemudian video dan ada beberapa item lainnya yang diestimasi biayanya, yang mereka hitung sendiri, mereka sepakati sendiri diluar tanggungjawab kita tentunya," jelas Moh Zainal Arifin.


Saat ditanyai mengenai besaran jumlah yang sebenarnya, Moh Zainal Arifin juga membenarkan informasi kutipan sebesar Rp 600.000,- tersebut. 


"Kabarnya enam ratus ribu. Dan itu sudah diadakan jauh hari sebelumnya," jelasnya. 


Saat ditanya mengenai kepanitiaan dari pengadaan yearbook yang dimaksud, Moh Zainal Arifin mengatakan tidak mengetahui siapa panitianya.


"Kalau program yearbook itu saya tidak tahu siapa panitianya. Karena memang tidak pernah dilaporkan ke kita sebagai komite. Informasi terakhir yang saya terima itu memang programnya murid dan disepakati mereka sendiri," kata Zainal. 


Sabung Zainal lagi, "Disana ada Pak Mohammad wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, saya sempat tanya ke beliau, dan beliau sampaikan itu. Beliau juga kunci dengan kata, "Kami pun tidak tahu itu pak," katanya. Bahasanya seperti itu. Untuk lebih jelasnya coba abang tanyakan sama humasnya, namanya ibu Friska," tutup Moh Zainal Arifin.


Sementara Azwan selaku Ketua Komite di SMA Negeri 5 Batam, pada awalnya mengaku kaget saat mendengar informasi tersebut. 


"Pertama-tama saya kaget ketika ada informasi mengumpulkan uang enam ratus ribu. Saya tanya ke Pak Mohammad, yang enam ratus ribu ini apa? Kata pak Mohammad, "Saya juga nggak tahu," katanya. Tapi menurut informasi yang masuk dari dia, tiga ratus ribu itu dikumpulin anak-anak sendiri. Untuk mereka beli baju, seperti baju almamater perpisahan. 


Yang jelas dari kesepakatan mereka tiga ratus, yang tiga ratus itu anak-anak yang membuat kesepakatan di luar dari pengetahuan kesiswaan," jelas Azwan. 


Sambungnya, "Mungkin kalau lebih jelas tanya ke OSIS ya, saya juga mau nanya supaya nanti saya kasih berita. Karena saya juga nggak tahu, yang saya tahu kesepakatan itu cuma tiga ratus, yang tiga ratus ribunya itu di luar kendali sekolah dan kesiswaan," pungkasnya.


Liputan : Lukman Simanjuntak

Editor : Hendrik Restu F 

Gubernur Kepri H Ansar Ahmad Melakukan Kunjungan ke SMA Negeri 1 Batam

By On Maret 02, 2023

 

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batam, Bahtiar, M.Pd, pasangkan selempang kepada Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, saat acara penyambutan kunjungan Gubernur ke SMA Negeri 1 Batam.
BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad beserta rombongan melakukan kunjungan ke Sekolah SMA Negeri 1 Batam, yang beralamat di Jl. R. Soeprapto No.1 Sungai Harapan, Kec. Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada hari Kamis 2/3/2023. 


Kedatangan orang nomor satu di Provinsi Kepulauan Riau di SMA Negeri 1 Batam tersebut, disambut sangat meriah dengan menampilkan berbagai pertunjukan kesenian tradisional dan juga berbagai atraksi pencak silat yang dipertontonkan dengan sangat baik oleh para siswa/i SMA Negeri 1 Batam. 


Terlihat semua siswa dan juga para guru yang ada di SMA Negeri 1 Batam, sangat antusias dan bergembira atas kedatangan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad beserta rombongan di sekolah tersebut.


Selain Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, H Ansar Ahmad, tampak juga hadir Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Andi Agung, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kepulauan Riau, Hasan, S.sos, beserta beberapa Kepala Sekolah SMA/SMK Negeri yang ada di Kota Batam.


Diakhir kegiatan dalam sesi wawancara dengan wartawan, Gubernur Ansar Ahmad menjelaskan, bahwa kedatangannya di SMA Negeri 1 Batam merupakan kegiatan rutin yang sudah dijadwalkan.


"Ini merupakan kegiatan rutin kita ke sekolah-sekolah, sekaligus untuk menginformasikan kegiatan infrastruktur pendidikan dimasing-masing sekolah tahun ini. Kita juga mau melihat mana-mana yang masih dibutuhkan, supaya nanti tahun 2024 kita dorong dan kita dukung pembangunannya," ungkap Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad.


Menurut Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad,  bahwa pembangunan infrastruktur terutama di sekolah-sekolah besar seperti SMA Negeri 1 Batam harus terus diperhatikan. 


"Terutama sekolah-sekolah besar seperti ini harus mempunyai infrastruktur yang cukup. Selain kualitasnya dan kondisinya yang kita lihat hari ini, maka tahun ini ada 1,5 miliar yang akan kita gunakan untuk revitalisasi ruang-ruang kelas dan juga satu atau dua ruang laboratorium disekolah ini," pungkas Gubernur Ansar Ahmad.


Sementara Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batam, Bahtiar, M.Pd, sangat mengapresiasi dan merasa sangat senang sekali, atas kunjungan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad beserta rombongan di SMA Negeri 1 Batam hari ini.


"Saya senang sekali, karena kedatangan Pak Gubernur dalam kegiatan ini, dalam situasi waktu Pak Gubernur yang sangat sempit, namun beliau tetap menyempatkan untuk hadir. 


Sementara inti dari kegiatan hari ini, kita ingin perhatian dari Pak Gubernur terhadap perbaikan kelas kita yang rusak. Kemarin itu memang sudah pernah dianggarkan untuk dilakukan renovasi perbaikan sekolah," jelas Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batam, Bahtiar, M.Pd.


Sambungnya lagi, "Kita mau Pak Gubernur melihat langsung kondisi ruang sekolah yang memang sangat membutuhkan perbaikan. Selain itu kita mau Pak Gubernur memberikan semangat baik kepada anak-anak juga, yang mana hari ini terlihat luar biasa semangatnya," ujar Kepala Sekolah Bahtiar, yang juga terlihat sangat bersemangat usai mendapat kunjungan dari Gubernur Kepri tersebut.


Tidak sampai disitu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batam, Bahtiar, M.Pd, juga sedikit bercerita tentang rencana kedatangan Gubernur di SMA Negeri 1 Batam,  memang sudah cukup lama diagendakan, atau tepatnya sekitar satu tahun lalu. 


Namun karena berbagai kesibukan dari Gubernur, kesempatan itu baru bisa dilaksanakan hari ini. "Sebenarnya kedatangan Pak Gubernur ini sudah sejak lama direncanakan. Bahkan beliau sempat mau datang pada kegiatan hari sumpah pemuda, tapi berhubung karena beliau ada kegiatan juga tak sempat, dan  akhirnya tak jadi datang. Barulah hari ini akhirnya Pak Gubernur bisa benar-benar datang mengunjungi kita disini," tutur Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batam, Bahtiar, M.Pd kepada sejumlah wartawan.


Liputan : Nimrod Sitompul

Editor : Hendrik Restu F 


H. Indra Mansyur Menyayangkan Sikap PT. RAPP Yang Terkesan Tidak Peduli Terhadap Dunia Pendidikan di Desa Lalang Kabung

By On Februari 08, 2023

 

Foto : H. Indra Mansyur, Wakil Ketua Komisi III DPRD Pelalawan.
PELALAWAN, SOROTTUNTAS.COM - H. Indra Mansyur, Wakil Ketua Komisi III DPRD Pelalawan mengungkapkan kekesalannya terhadap kebijakan yang dibuat oleh Manajemen PT. RAPP yang terkesan tidak perduli terhadap dunia pendidikan di Desa Lalang Kabung. 


Bermula dari adanya pengaduan masyarakat Desa Lalang Kabung, Kecamatan Pelalawan, yang disampaikan kepada Komisi I DPRD Pelalawan tentang permohonan pengadaan lahan SMP di Desa Lalang Kabung. 


"Sudah sepantasnya PT. RAPP peduli terhadap pembangunan yang ada di Desa Lalang Kabung, apalagi terkait fasilitas pendidikan mulai dari pengadaan lahan maupun sarana lainnya," ujar H. Indra Mansyur, pada hari Selasa (07/02/2023).


Katanya lagi, "Dengan keberadaan PT. RAPP di Desa Lalang Kabung seharusnya mempunyai dampak yang signifikan terhadap pembangunan di Desa Lalang Kabung. Karena di Desa Lalang Kabung ini bukan hanya pabriknya yang masuk wilayah Desa Lalang Kabung, tapi ada juga aset-aset lainnya. Seperti bandara PT. RAPP dan Hutan Akasia PT. RAPP, bahkan yang lebih mirisnya lagi jalan yang dipakai oleh PT. RAPP tersebut masih milik Desa Lalang Kabung," ungkapnya.


Tidak hanya itu, H. Indra Mansyur yang juga merupakan pendiri Desa Lalang Kabung sewaktu pemekaran dari Desa Delik, sekali lagi menyayangkan sikap perusahaan besar seperti PT. RAPP yang terkesan tidak peduli terhadap kemajuan Desa yang ada disekitar pabrik milik perusahaan tersebut, khususnya untuk Desa Lalang Kabung. 


"Saya akan monitor langkah yang akan diambil oleh masyarakat Desa Lalang Kabung kedepannya. Harapan saya, kalau perlu tokoh masyarakat sekitar pabrik kembali melakukan dialog ulang dengan pihak perusahaan PT. RAPP dan juga kepada dinas terkait, tentang rencana pembangunan sekolah, di Desa Lalang Kabung," tutupnya.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *