![]() |
| Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menggelar Rapat Paripurna |
PELALAWAN, SOROTTUNTAS.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menggelar Rapat Paripurna Penyampaian Nota Keuangan Ranperda Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025, Jumat (15/8/2025).
Rapat yang berlangsung di Gedung DPRD Pelalawan tersebut dipimpin Ketua DPRD H. Syahrizal, S.E., serta dihadiri langsung oleh Bupati Pelalawan H. Zukri, S.M., M.M., dan Wakil Bupati H. Husni Tamrin, S.H., M.H. Sebanyak 30 dari 40 anggota DPRD turut hadir mengikuti jalannya rapat paripurna yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Zukri memaparkan secara rinci dasar dan tujuan dari dilakukannya perubahan terhadap APBD tahun 2025. Ia menjelaskan bahwa perubahan anggaran dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan anggaran semester I dan triwulan III tahun berjalan yang menunjukkan adanya pergeseran asumsi pendapatan dan kebutuhan belanja daerah.
“Perubahan APBD ini bukan sekadar formalitas tahunan, tetapi langkah penyesuaian agar seluruh program pembangunan bisa berjalan lebih efektif dan efisien sesuai dengan kondisi riil daerah,” ujar Bupati Zukri.
Ia menegaskan bahwa perubahan ini juga untuk menyesuaikan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun 2024 berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, serta memperbarui estimasi pendapatan asli daerah dan transfer pusat yang mengalami dinamika.
Dalam Ranperda Perubahan APBD 2025, total Belanja Daerah Kabupaten Pelalawan ditetapkan sebesar Rp 1,910 triliun, turun sekitar Rp 87,8 miliar dibandingkan APBD Murni 2025 yang berjumlah Rp 1,998 triliun.
Adapun rincian perubahan belanja daerah antara lain:
Belanja Operasi menjadi Rp 1,440 triliun, turun Rp 26,58 miliar.
Belanja Modal menjadi Rp 201,19 miliar, turun Rp 66,40 miliar.
Belanja Tidak Terduga menjadi Rp 1,5 miliar, turun Rp 18,5 miliar.
Belanja Transfer naik menjadi Rp 267,55 miliar, meningkat Rp 23,62 miliar dari sebelumnya.
Menurut Bupati Zukri, meskipun secara total terjadi penurunan anggaran, Pemerintah Kabupaten tetap berkomitmen menjaga arah pembangunan agar berjalan optimal dan berkeadilan.
“Kita ingin setiap rupiah yang dibelanjakan memiliki dampak yang jelas. Fokus kita tetap pada sektor yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat — seperti infrastruktur, pelayanan publik, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat dan desa,” tegasnya.
Setelah penyampaian nota keuangan oleh Bupati, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Pelalawan, Zulfan, S.E., memaparkan rincian teknis perubahan APBD. Ia menjelaskan strategi Pemkab dalam menjaga keseimbangan fiskal daerah di tengah dinamika ekonomi nasional, termasuk optimalisasi pendapatan dan efisiensi belanja.
“Perubahan ini merupakan bagian dari penataan ulang prioritas agar pembangunan tetap berjalan, meskipun dengan penyesuaian anggaran. Kita ingin memastikan semua kegiatan tetap berjalan produktif dan tidak terganggu oleh dinamika fiskal,” kata Zulfan.
Sementara itu, Ketua DPRD Pelalawan H. Syahrizal, S.E., menyampaikan apresiasi terhadap langkah Pemkab Pelalawan yang tetap menjaga prinsip kehati-hatian dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran daerah.
“Rapat paripurna ini menjadi momentum penting untuk menelaah dan menyepakati arah kebijakan fiskal yang berimbang. DPRD akan memastikan bahwa setiap perubahan yang disetujui benar-benar mendukung kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) akan segera membahas lebih lanjut rincian perubahan anggaran untuk kemudian disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) tentang Perubahan APBD Tahun 2025.
Dengan perubahan ini, Pemerintah Kabupaten Pelalawan berharap dapat memperkuat kualitas tata kelola keuangan daerah, meningkatkan efektivitas program prioritas, serta memastikan penggunaan anggaran berjalan transparan dan berorientasi pada hasil.
“Meskipun anggaran kita menurun, semangat pembangunan tidak boleh berkurang. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memaksimalkan sumber daya yang ada untuk kesejahteraan rakyat Pelalawan,” tutup Bupati Zukri.(*)
