![]() |
Ketua DPD LPRI Kepri Mahdi Leo Nazara |
BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Beredarnya pemberitaan terkait dugaan pelabuhan domestik Sekupang menjadi pintu keluarnya rokok ilegal, atau rokok tanpa pita cukai, seketika menarik banyak perhatian masyarakat Batam.
Dikutip dari media pelitatoday.com, rokok ilegal dari Batam ini diedarkan ke berbagai daerah di Sumatera dan juga ke berbagai daerah yang ada di pulau Jawa.
Adapun modus penyelundupan rokok ini dikatakan, dengan cara dibungkus dengan wrapping plastik hitam, diantar pada pagi sekali menggunakan mobil pick up, dan dimasukkan ke kapal penumpang sebelum penumpang memasuki kapal.
"Kalau rokok itu mereka masih main bang, biasanya mereka main mulai jam 05.00 subuh hari. Diantar pakai pick up untuk dimuat ke dalam kapal trip pertama," kata sumber media pelitatoday.com.
Menanggapi pemberitaan yang cukup menyita perhatian banyak publik di Batam ini, Ketua DPD LPRI Kepri Mahdi Leo Nazara mengatakan, jika informasi tersebut benar, maka hal tersebut merupakan kelalaian dari pihak Bea Cukai Batam.
"Kalau informasi yang dimuat di pemberitaan itu benar, kita sangat menyayangkan sekali kinerja dan pengawasan dari pihak Bea Cukai Batam."
"Karena kalau dari pelabuhan resmi seperti pelabuhan domestik Sekupang saja barang itu bisa lolos, bagaimana pula dengan pelabuhan pelabuhan yang tidak resmi? Sebab kita tahu ada begitu banyak pelabuhan pelabuhan tidak resmi di Batam ini," ujarnya kepada wartawan, Selasa 7/10/2025.
Katanya lagi, "Bea Cukai memiliki fungsi pengawasan yang sangat penting di pelabuhan untuk mengawasi keluar masuknya barang."
"Seperti pemeriksaan barang, Bea Cukai harus bisa memastikan bahwa barang tersebut telah memenuhi semua persyaratan kepabeanan dan tidak melanggar hukum," tegasnya.
Terkait hal ini, salah satu pihak perusahaan kapal yang sehari-hari membawa keluar masuk penumpang dari pelabuhan domestik Sekupang, mengaku tidak mengetahui aktifitas tersebut.
"Boleh ditanyakan ke Bea Cukai dan pejabat berwenang. Saya tidak memiliki kapasitas untuk menjawabnya. Dan saya tidak begitu tau soal itu."
Katanya lagi, "Saya pastikan tidak ada. Kalau ada tolong info ke saya, saya akan ambil tindakan tegas," ujar salah seorang pimpinan dari salah satu perusahaan kapal penumpang yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.(red)