- Advertisement -

NASIONAL

OPINI

- Advertisement -

Keluarga Pasien Penderita Cancer Tidak Terima Pasien Dinyatakan Positif Covid-19

Ratna, anak dari Sulastri pasien penderita Cancer yang dinyatakan Covid-19 di RSBP, saat memberikan keterangan 

Batam, Sorottuntas.com--Sugguh miris nasib yang dialami oleh ibu Sulastri (52) tahun pasien penderita penyakit Cancer stadium tiga, yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Badan Pengawasan (RSBP) Kota Batam. Pasalnya menurut keterangan dari Ratna anak dari pasien Sulastri, pada hari Kamis, (28/01/2021) Sulastri dirawat diruang isolasi sebagaimana pasien penderita Covid-19.

Padahal pada awal pemeriksaan medis, atau hasil diagnosis medis yang dikeluarkan oleh pihak RS Graha Hermine, Sulastri dinyatakan mengidap Cancer payudara, dan tidak ada tanda-tanda yang mengarah atau gejala Covid-19.

Dengan alasan yang tidak dijelaskan secara detail oleh Ratna, akhirnya Sulastri, ibunda dari Ratna dirujuk ke RSBP Batam. Setibanya di RSBP Batam, pasien mendapat perawatan dan penanganan dari dr. Josua.

"Setelah ibu saya dirujuk ke RSBP Batam, dr. Josua mengatakan agar ibu saya dilakukan chemotherapy sebanyak delapan kali. Dan chemotherapy yang pertama dilakukan pada bulan Desember lalu. Namun pada chemotherapy yang kedua ibu saya mengalami penurunan Kesehatan," jelasnya.

Lanjutnya, "Karena ibu kami mengalami kondisi penurunan kesehatan, kami kembali membawanya ke IGD RSBP Batam pada hari, Rabu (27/01/2021). Setelah mendapatkan perawatan, selanjutnya ibu saya dilakukan test antigen. Dari hasil test antigen pihak medis menjelaskan bahwa hasilnya negatif Covid-19," ucapnya.

Jelasnya lagi, "Namun menurut medis, karena ada banyak cairan dahak dan sesak, maka ibu saya harus dirawat diruang ICU. Tujuannya supaya tidak ada orang-orang yang dapat menularkan penyakit ke ibu saya. Sehingga ibu saya perlu dirawat diruang ICU. 

Selanjutnya saya diminta untuk menandatangani surat. Karena pada waktu itu saya lagi dalam keadaan panik dan khawatir, saya menandatangani surat tersebut tanpa membaca isi dari surat yang disodorkan. Tetapi ternyata isi surat tersebut berisi pernyataan bahwa kami dari pihak keluarga setuju ibu kami dirawat sebagai pasien Covid-19," tutur Ratna.

Menanggapi pernyataan dari Ratna, salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Sungai Langkai, Jhonson Siregar, meminta agar pihak RSBP Batam memberikan klarifikasi terkait apa yang disampaikan oleh Ratna, anak dari pasien Sulastri. Menurutnya informasi tersebut sangat perlu diluruskan dan diklarifikasi. 

Tujuannya agar masyarakat sekitar atau tetangga dari Pasien tidak menjadi was-was. "Kalau dinyatakan terjadi isolasi mandiri, otomatis itu sudah positif. Karena berbicara isolasi mandiri itu sudah menyangkut bahwa pasien tersebut adalah Covid-19. Padahal dari hasil diagnosis melalaui uji laboratorium,  ibu tersebut negatif. Untuk itu saya berharap hal ini segera diklarifikasi, agar warga tidak menjadi resah," ucapnya. 

Jhonson Siregar menambahkan, "Karena penyakit Covid ini adalah penyakit menular dan sangat ditakuti saat ini diseluruh dunia. Maka untuk itu hal ini perlu cepat ditindaklanjuti. Dan kalau benar yang bersangkutan positif Covid-19, maka pihak keluarga harus pro aktif melakukan tindakan pencegahan penularan sesuai aturan protokol kesehatan Covid-19," tutupnya.(red)


LAINNYA,
« Prev Post
BACA BERIKUTNYA,
Next Post »

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *