![]() |
| Masyarakat Desa Bagan Melibur tumpah ruah dalam gelaran Expo Desa 2025 yang resmi dibuka pada Senin (1/12/2025). |
KEPULAUAN MERANTI SOROTTUNTAS.COM - Semangat masyarakat Desa Bagan Melibur tumpah ruah dalam gelaran Expo Desa 2025 yang resmi dibuka pada Senin (1/12/2025). Selama empat hari berlangsung, acara akbar yang bertepatan dengan HUT Desa ke-45 ini menjadi barometer baru kebangkitan ekonomi rakyat dan revitalisasi budaya lokal di Kecamatan Merbau.
Diselenggarakan berkat dukungan penuh Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Darsini SM, melalui alokasi dana pokok pikiran (Pokir), Expo Desa 2025 sukses menyulap Balai Desa menjadi pusat keramaian rakyat. Masyarakat dimanjakan dengan ragam kegiatan, mulai dari bazar UMKM, parade seni tradisional dan kontemporer, hingga agenda religi Tabligh Akbar.
Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharuddin, yang hadir membuka acara, menyampaikan apresiasi mendalam. Ia menyebut Expo Desa bukan sekadar sarana hiburan tahunan, tetapi momentum strategis untuk mempromosikan kekayaan budaya dan membentengi generasi muda dari lunturnya nilai-nilai leluhur di tengah derasnya arus globalisasi.
Dalam sambutannya, Darsini SM menegaskan bahwa dana aspirasi yang digelontorkan merupakan bentuk nyata komitmen legislatif dalam mendorong ekonomi masyarakat desa. Ia menantang para pelaku UMKM untuk tampil percaya diri dan memaksimalkan potensi yang dimiliki.
“Kami mensuport kegiatan ini agar masyarakat desa, khususnya Bagan Melibur, bisa menonjolkan hasil karya UMKM. Silakan tampilkan dan eksplorasi potensi yang ada. Kami siap mengangkat, mengeksplorasi, dan mempromosikan karya masyarakat, agar tidak hanya untuk kebutuhan lokal tetapi juga menjangkau pasar yang lebih luas,” tegas Darsini.
Kepala Desa Bagan Melibur, Isnadi Esman, ikut menguraikan filosofi besar di balik penyelenggaraan Expo Desa 2025: menggali potensi menyeluruh untuk kemandirian berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa keberlangsungan ekonomi desa tidak boleh sepenuhnya menggantungkan diri pada alokasi anggaran pemerintah.
Sebagai langkah konkret, pemerintah desa kini telah mengelola aset tanah khas desa berupa kebun sagu seluas ±6 hektare. Lahan ini dikembangkan menjadi fondasi ekonomi jangka panjang yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
“Ketahanan dan keberlanjutan desa tidak boleh bergantung sepenuhnya pada alokasi anggaran pemerintah yang tidak selalu dapat diprediksi,” ujar Isnadi.
“Ini adalah ikhtiar agar anak cucu kita dan generasi berikutnya bisa mewarisi desa yang mandiri, lestari, dan tetap hidup dalam nilai-nilai perjuangan para pendiri.”
Expo Desa 2025 menghadirkan 12 stan UMKM, menampilkan beragam produk unggulan, mulai dari kuliner khas hingga olahan sagu sebagai ikon Bagan Melibur. Event empat hari ini akan ditutup dengan Tasyakuran Kenduri Sekampung dalam bentuk Tabligh Akbar, menghadirkan ustaz kondang dr. Suwandi, juara Aksi Indosiar 2016.
Expo Desa 2025 tidak hanya menjadi ruang ekspresi masyarakat, tetapi juga tonggak lahirnya kemandirian ekonomi, pelestarian budaya, serta penguatan identitas kolektif Desa Bagan Melibur di masa depan.
