Notification

×

Tag Terpopuler

DPRD Batam Dorong Pemerintah Kota Bangun TPS di Setiap Kelurahan

Kamis, 03 Juli 2025 | Juli 03, 2025 WIB Last Updated 2025-07-29T14:18:17Z
Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Suryanto.

BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Suryanto, mendorong Pemerintah Kota Batam untuk membangun Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di setiap kelurahan guna memperkuat sistem pengelolaan sampah yang lebih terstruktur dan profesional.


Menurutnya, selama ini Kota Batam belum memiliki TPS yang ideal, melainkan hanya mengandalkan kontainer sampah sebagai tempat penampungan sementara. Hal ini dinilainya belum cukup untuk mengatasi persoalan sampah secara menyeluruh.


“Selama ini kan kita tak punya TPS. Yang ada hanya tempat penampungan sementara yang berbentuk bin kontainer,” ujar Suryanto saat ditemui di Kantor DPRD Batam, Rabu (2/7/2025).


Ia menjelaskan saat ini baru terdapat tiga titik yang dilengkapi dengan bin kontainer. Ke depan, DPRD berharap agar setiap kelurahan di Batam memiliki TPS sendiri. Namun, rencana tersebut membutuhkan dukungan lahan yang memadai dan sinkronisasi antara Pemko Batam dan BP Batam dalam hal alokasi lahan.


Legislator dari Fraksi PKS itu juga menekankan pentingnya pengadaan insinerator –alat pembakar sampah bersuhu tinggi– di setiap TPS. Menurutnya, alat tersebut sangat dibutuhkan untuk mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA), terutama untuk sampah yang tidak dapat didaur ulang.


“Kalau insinerator itu sempat diajukan dalam pansus 2026. Ada tiga titik untuk itu. Paling tidak satu kecamatan satu insinerator. Ke depannya, kita usulkan satu kelurahan satu insinerator agar lebih produktif,” ungkapnya.


Suryanto menambahkan bahwa ketersediaan lahan yang layak sangat penting karena di TPS nantinya akan dilakukan berbagai aktivitas pengelolaan sampah, mulai dari pemilahan hingga pembakaran. Setelah itu, sisa sampah baru dikirim ke TPA yang saat ini lahannya semakin terbatas.


“TPA kita kecil. Jadi, insinerator di TPS itu untuk membakar sampah yang tak bisa didaur ulang. Sisa dari situ baru dikirim ke TPA. Rencana ini sudah kami sampaikan dalam RPJMD 2026,” jelasnya.


Selain infrastruktur, ia juga menyoroti pentingnya sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi. Penambahan armada pengangkut sampah dinilainya perlu, namun pembenahan sistem dianggap lebih krusial.


“Kalau soal armada, memang perlu ditambah. Tapi armada kita ya begitu-begitu saja. Saya lebih menyoroti pada sistem pengelolaan yang terencana dan berintegritas,” tegas Suryanto.


Ia menilai pengelolaan sampah secara swakelola selama ini belum efektif dan rawan kebocoran. Oleh karena itu, ia mendorong pengelolaan dilakukan secara profesional dengan sistem yang terintegrasi.


“Selama ini sistem swakelola tidak terlalu efektif dan ada potensi kebocoran. Maka dari itu, kita arahkan agar dikelola secara profesional dan terintegrasi,” tutupnya.(*)

×
Berita Terbaru Update